Blue Fire Pointer

Selasa, 04 November 2014

Wisata di Maluku Utara

1. Danau Tolire

Selain Pantai Sulamadaha, tempat wisata yang juga menjadi pilihan di hari libur, yakni Danau Tolire. Danau Tolire yang berada di bawah kaki Gunung Gamalama ini menyimpan sebuah kisah sedih. Menurut legenda, Danau Tolire terbagi menjadi dua bagian, yakni Tolire besar dan Tolire kecil. Pecahnya danau tersebut dikarenakan kekhilafan seorang ayah kepada anak gadisnya. Sang ayah memerkosa anak gadisnya.
Setelah tragedi memilukan tersebut, terjadi longsor dan danau meluap. Akibatnya, desa Takome tenggelam. Anehnya, setelah surut danau seolah terbagi menjadi dua bagian. Danau Tolire besar diperkirakan sebagai wujud dari sang ayah. Sementara itu, Danau Tolire kecil adalah wujud sang anak.
Jarak dari Danau Tolire b







Read More >>>>>> Danau Tolire

2. Gunung Gamalama

Gunung Gamalama merupakan salah satu gunung api yang ada di Provinsi Maluku Utara. Selain
gunung ini, masih ada Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat, Gunung Ibu dan Gunung Dakona yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, dan Gunung Kiebesi di Halmahera Selatan. Gunung Gamalama sendiri terletak di Pulau Ternate dan memiliki ketinggian sekitar 1.715 m dpl (di atas permukaan laut).
Gunung Gamalama, yang juga kerap disebut sebagai puncak Ternate, merupakan sebuah stratovolkano, yakni gunung berapi yang tinggi dan mengerucut, yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Gunung yang berdiameter 11 km ini, memiliki danau kawah dan kawah ganda. Gunung Gamalama, juga merup akan salah satu gunung api di Indonesia yang masih aktif.


Read More >>>>> Gunung Gamalama

3. Museum Sonyine Malige

. Tidak sembarang orang bisa masuk ke kamar tersebut. Bahkan, Sultan dan sang Permaisuri hanya sesekali salat di kamar tersebut. Biasanya, saat Sultan dan Permaisuri memiliki permohonan khusus baru bisa melaksanakan salat di kamar Puji.
Dalam bangunan megah berwarna kuning ini tersimpan benda-benda bersejarah. Satu di antaranya adalah Mahkota Berambut Kesultanan Ternate. Dipercaya, rambut yang melekat pada bagian atas mahkota tumbuh setiap tahun. Berdasarkan kepercayaan adat Kesultanan Ternate, setiap malam Idul Adha dilakukan upacara potong rambut. Upacara adat dilaksanakan selama tujuh hari.
Selain bernilai sakral, Mahkota Berambut juga biasa digunakan untuk memilih calon Sultan Ternate. Berdasarkan cerita para tetua Ternate, setiap anak lelaki keturunan Sultan Ternate harus mencoba Mahkota Berambut. Mahkota tersebut bisa melekat pas di atas kepala calon Sultan Ternate.
Tidak hanya Mahkota Berambut, di keraton juga tersimpan senjata, baju perang, dan simbol-simbol penjaga kesultanan. Pada kunjungan SP ke keraton, Permaisuri Nita menjelaskan, ada lima binatang penjaga kesultanan. Empat binatang tersebut yakni ular, naga, macan, lipan, dan burung.
Satu dari lima binatang penjaga tersebut dipilih sebagai simbol kesultanan, yakni burung garuda. Lambang burung garuda berkepala dua berarti kerajaan Mol
oku Kie Raha terbentuk pada 1322. Sementara simbol burung hati terbalik mengandung makna, Sultan Ternate harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya


0 komentar:

Posting Komentar